Inilah Program Diet Sehat untuk Turunkan Berat Badan yang Bisa Anda Coba!

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive

Memiliki berat badan ideal merupakan impian semua orang. Tak hanya untuk penampilan, berat badan ideal bisa menurunkan risiko penyakit akibat kegemukan atau kekurusan. Berat badan ideal juga mempertimbangkan banyak faktor, meliputi jenis kelamin, usia, bentuk tubuh, hingga jumlah massa otot. 

Lalu bagaimana cara menghitung angka berat badan ideal? 

Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menghitung berat badan ideal, yaitu dengan rumus broca dan kalkulator BMI. Berikut penjelasannya!

  • Rumus Broca 

Rumus yang ditemukan oleh Paul Broca ini membedakan cara perhitungan antara pria dan wanita karena keduanya memiliki komposisi tubuh yang berbeda. Berikut rumusnya: 

  • Pria: Berat badan ideal (kilogram) = [tinggi badan (sentimeter) – 100] – [(tinggi badan (sentimeter) – 100) x 10 persen]
  • Wanita: Berat badan ideal (kilogram) = [tinggi badan (sentimeter) – 100] – [(tinggi badan (sentimeter) – 100) x 15 persen]

  • Kalkulator BMI 

Body Mass Index (BMI) adalah cara menghitung berat badan ideal berdasarkan tinggi dan berat tubuh. Berbeda dengan rumus broca, perhitungan dengan kalkulator BMI ini berdasarkan usia. Berikut rumusnya: 

Berat badan ideal = Berat badan (kilogram) : Tinggi badan (meter) 

  • Angka BMI normal berada pada kisaran 18,5-25 
  • Jika angka BMI melebihi 25, Anda dinyatakan memiliki berat badan berlebih
  • Jika angka BMI dibawah 18, maka Anda dinyatakan memiliki berat badan yang kurang 
  • Jika angka BMI sudah melebihi angka 40, sebaiknya lakukan penanganan secepatnya karena angka ini menunjukkan tanda bahaya 

Bagi Anda yang memiliki berat badan berlebih, simak artikel berikut ini yang akan membahas tentang program diet yang baik dan apa saja menu diet yang bisa dipilih. 

Bagaimana program diet yang baik? 

Berdasarkan kemenkes, berikut beberapa tips program diet yang baik dan aman: 

1. Lakukan aktivitas fisik 

Aktivitas fisik minimal 30 menit/hari yang teratur dapat menurunkan atau mempertahankan berat badan yang sehat. Kalori yang masuk ke tubuh nantinya akan berubah menjadi energi yang dapat digunakan oleh tubuh. Adapun manfaat yang didapatkan antara lain: 

- Menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit 

- Meningkatkan kekuatan otot dan daya tahan tubuh 

- Mencegah penyakit jantung dan stroke 

- Membuat wajah dan tubuh lebih segar 

- Mencegah penambahan berat badan 

- Meningkatkan percaya diri 

- Mengurangi stress dan emosional 

- Membuat tidur lebih nyenyak 

- Meningkatkan kualitas hubungan seksual 

2. Konsumsi gizi seimbang 

Kebanyakan orang sering keliru ketika melakukan program diet dengan cara mengurangi frekuensi makan atau tidak mengkonsumsi satu jenis sumber zat gizi. Bahkan ada yang mengonsumsi makanan jauh di bawah kebutuhan energi hariannya. Padahal cara ini justru akan berdampak pada gangguan metabolisme hingga berisiko pada kerusakan organ tubuh. 

Berikut anjuran pola konsumsi asupan makanan untuk menurunkan berat badan: 

  1. Memenuhi angka kecukupan gizi untuk menghindari tubuh lemas akibat kurangnya gizi 
  2. Kurangi konsumsi GGL (Garam Gula Lemak) dengan anjuran batas maksimal harian: 1 sendok teh garam, 4 sendok makan gula, 5 sendok makan lemak 
  3. Mencukupi kebutuhan air putih sekitar 8 gelas per hari 
  4. Berpedoman pada gizi seimbang 

3. Atur Pola Tidur/Istirahat 

Tidur yang cukup merupakan salah satu cara penting dalam upaya menurunkan berat badan. Dr. Bhanuprakash Kolla, seorang psikiater tidur dan ahli saraf di Pusat Pengobatan Tidur di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota mengungkapkan ketika seseorang meningkatkan waktu tidur, hal ini bisa membantunya mengurangi asupan kalori yang bisa membantu penurunan berat badan. Bila dilakukan secara berkepanjangan, orang tersebut bisa mengalami penurunan berat badan yang signifikan. 

Apa saja menu diet sehat? 

Langkah utama yang bisa dilakukan untuk orang yang ingin menurunkan berat badan adalah memperhatikan porsi dalam satu piring makan yang dikonsumsi. 

Dilansir dalam kemenkes, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menurunkan berat badan: 

  1. Dalam sajian sekali makan, jumlah sayur 2 kali lipat dari bahan makanan sumber karbohidrat (nasi, roti, kentang, mie, dan lain-lain)
  2. Anjuran konsumsi sayur 5-6 porsi sehari dan buah 3 porsi sehari 
  3. Jumlah makanan sumber protein setara dengan jumlah makanan sumber karbohidrat. 
  4. Buah minimal harus sama dengan jumlah karbohidrat atau protein. Pilih makanan yang disenangi namun tetap memperhatikan jumlah, jenis, dan jadwal makan. 

Kenapa harus perbanyak konsumsi sayuran saat diet menurunkan berat badan? 

Sayur mengandung banyak serat dan dengan adanya serat, maka penyerapan karbohidrat sederhana dan lemak akan berkurang. Serat juga mampu memberikan rasa kenyang dalam waktu yang cukup lama. Konsumsi sayur dalam jumlah banyak juga memberikan zat gizi vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. 

Menurunkan berat badan memang perlu usaha maksimal. Alasan utamanya karena sulitnya merubah kebiasaan mulai dari aktivitas fisik hingga konsumsi makanan yang lebih sehat dan bergizi. Diet yang salah atau tidak seimbang akan berakibat pada masalah kesehatan, seperti malnutrisi, penurunan massa otot, gangguan emosi, hingga penurunan fungsi tubuh. 

Oleh karena itu, perlu adanya program diet yang tepat untuk menurunkan berat badan dengan cara aman terutama bagi pemula. Salah satu yang bisa dipilih adalah program Wellness Weight Management Program dari TelkoMedika. 

Mengapa Wellness Weight Management Program ini Penting? 

- Mengatasi masalah obesitas yang kian meningkat 

- Pencegahan penyakit kronis 

- Tidak hanya fokus pada penurunan berat badan saja, tetapi juga perubahan gaya hidup jangka panjang 

- Membantu meningkatkan kualitas hidup, baik dari segi produktivitas maupun kesejahteraan 

Dengan Weight Management Program, individu tidak hanya mengelola berat badan, tetapi juga membangun gaya hidup sehat yang berkelanjutan untuk masa depan yang lebih produktif dan sejahtera. Program ini diawasi langsung oleh dokter profesional sehingga peserta bisa melakukan konsultasi dengan dokter dan diet yang dilakukan akan lebih sehat dan aman. 

Tertarik untuk mencoba program Weight Management Program dari TelkoMedika? Yuk, segera hubungi kami melalui TM Care di 0811 1500 115 untuk mendapatkan informasi lebih lengkap terkait program ini. Yuk, sayangi diri Anda mulai hari ini! 


 

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active

Setiap tahun, jutaan orang di seluruh dunia mengalami dampak negatif akibat paparan udara yang tercemar. Contoh mudahnya adalah kota Jakarta, kota metropolitan yang tiap hari harus bergulat dengan masalah polusi yang mencemari udara. Polusi udara di Jakarta bahkan sudah menjadi isu nasional yang banyak dibicarakan.

Tak bisa tutup mata, polusi udara dapat menimbulkan dampak negatif terutama pada masalah kesehatan. Sebut saja penyakit pernapasan, gangguan kardiovaskular, dan bahkan kematian prematur. 

Lalu, apa saja sebenarnya penyebab polusi udara? Adakah cara tepat untuk mencegah kondisi ini? Simak selengkapnya di artikel ini. 

Polusi Udara, Dari mana Asalnya?
Polusi udara bisa berasal atau disebabkan dari berbagai sumber dan dikategorikan menjadi dua, yaitu sumber alami dan sumber buatan. Berikut ulasannya!

1. Sumber alami
Sumber alami ini termasuk ke dalam penyebab polusi udara yang berasal dari alam seperti misalnya letusan gunung, kebakaran hutan, dan debu dari aktivitas alam. Namun, sumber utama polusi dari sumber alami juga seringkali disebabkan manusia, seperti misalnya kebakaran hutan ulah manusia yang ingin membuka lahan. 

2. Sumber buatan
Penyebab polusi udara lainnya yaitu sumber utama polusi buatan misalnya emisi kendaraan bermotor, pembakaran bahan bakar fosil pembangkit listrik, dan perusahaan industri.
Banyak daerah-daerah di Indonesia, terutama di wilayah industri yang memiliki kualitas udara yang buruk karena adanya pencemaran udara dari sumber buatan ini. 
Selain penyebab di atas, ketahui juga Jenis Sumber Polusi Udara yang Jarang Diketahui. 
Dampak Polusi Udara Pada Kesehatan.


User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active

Pentingnya Medical Check Up untuk Kesehatan

Banyak yang belum menyadari pentingnya pemeriksaan rutin. Hal inilah yang membuat tidak jarang penyakit baru terdeteksi saat kondisinya sudah parah atau bahkan terlambat untuk ditangani.

 

Meski kondisi tubuh terasa sehat, medical check up tetap penting dilakukan oleh semua orang terutama ketika usia diatas 18 tahun. Menurut ahli dari Center for Disease Control and Prevention (CDC), pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu meningkatkan kualitas hidup secara signifikan.

 

Medical Check Up (MCU) idealnya dilakukan setahun sekali. Lalu sebenarnya apa yang dimaksud dengan MCU? Simak selengkapnya di artikel ini! 

Apa itu Medical Check Up? 

 

Medical Check Up atau MCU adalah serangkaian pemeriksaan medis yang dilakukan untuk mengevaluasi kondisi kesehatan secara menyeluruh. Tujuannya untuk memastikan kondisi kesehatan dan mengantisipasi adanya penyakit seseorang. 

 

Prosedur MCU bisa membantu menilai kondisi berbagai organ tubuh. Contohnya dengan mengecek fungsi jantung, pemeriksaan gula darah, tes urine, ginjal, hingga kadar kolesterol. 

Apa Pentingnya MCU? 

Medical Check Up (MCU) idealnya dilakukan setahun sekali. Inilah beberapa alasan mengapa kamu perlu melakukan MCU secara rutin setiap tahun. 

 

  1. Mendeteksi kondisi kesehatan atau penyakit sejak dini.
    2. Meningkatkan kemungkinan mendapatkan pengobatan dan penyembuhan yang optimal.
  2. Memantau kondisi kesehatan secara cermat untuk mengurangi risiko komplikasi. 
  3. Mengurangi biaya perawatan kesehatan jangka panjang dengan mencegah layanan medis yang mahal.
  4. Membangun hubungan baik dengan dokter. 
  5. Meningkatkan kesejahteraan secara menyeluruh.

Medical Check Up itu Apa Saja?

Jenis pemeriksaan dalam medical check up biasanya dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Dilansir dalam Kemenkes, berikut beberapa jenis medical check up yang biasa dilakukan: 

 

  1. Pemeriksaan Fungsi Jantung (Ekokardiografi/EKG) 

Ekokardiografi (EKG) merupakan salah satu pemeriksaan yang biasa dilakukan saat medical check up. Tujuannya untuk memeriksa kondisi, struktur, dan fungsi jantung. 

 

  1. Pemeriksaan Radiologi 

Dilakukan dengan sinar X, pemeriksaan radiologi bertujuan untuk memeriksa adanya penyakit lewat foto atau gambar. Beberapa penyakit yang bisa diketahui melalui pemeriksaan ini adalah kanker, tumor, penyakit jantung, stroke, kelainan paru, serta gangguan tulang dan sendi. 

 

  1. Pemeriksaan Laboratorium 

Ada beberapa jenis tes yang bisa dilakukan dalam pemeriksaan laboratorium, yaitu:

- Pemeriksaan hematologi. Untuk mengetahui kualitas dan kuantitas dari sel darah merah, sel putih, trombosit, dan hal-hal lain seputar darah.

- Pemeriksaan urine. Untuk memeriksa warna, pH, protein/albumin, gula, bilirubin, dan darah.

- Pemeriksaan feses. Dilakukan dengan memeriksa warna dan konsistensi feses atau tinja.

- Cek Kolesterol

Cek kolesterol juga termasuk salah satu pemeriksaan penting dalam medical check up. Sebab, kolesterol tinggi dapat memicu berbagai masalah serius, seperti penyakit jantung dan stroke. Kadar kolesterol dikatakan normal di bawah 200 mg/dL. 

 

- Tes Kadar Gula Darah

Tes kadar gula darah biasanya dilakukan setelah berpuasa minimal 8 jam sebelumnya. Kadar gula darah normal adalah 70-100 mg/dL. Jika kadarnya 100-125 mg/dL, dapat dikatakan bahwa kamu berada pada kondisi pra diabetes. Sementara itu, jika kadar gula darah lebih dari 126 mg/dL, kamu dinyatakan mengalami diabetes.

 

- Pemeriksaan Fungsi Hati

Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengecek kadar enzim dan protein dari sampel darah yang diambil. Ini penting untuk mendeteksi dan memantau perkembangan penyakit liver, menilai efektivitas dan memantau efek samping pengobatan, serta memeriksa seberapa parah kerusakan hati

 

- Pemeriksaan Fungsi Ginjal

Berikut ini beberapa jenis tes untuk memeriksa fungsi ginjal:

 

  1. Ureum atau blood urea nitrogen (BUN). Untuk menentukan kadar urea nitrogen dalam darah. Ini adalah sisa zat metabolisme protein.
  2. Tes urine. Untuk mendeteksi adanya protein atau darah dalam urine. 
  3. Laju filtrasi glomerulus. Untuk melihat kemampuan ginjal dalam menyaring zat sisa metabolisme dalam tubuh.
  4. Kreatinin darah. Untuk menentukan kadar kreatinin dalam darah. Kreatinin adalah zat sisa hasil pemecahan otot yang akan dibuang melalui ginjal.

 

Itulah beberapa informasi penting terkait pentingnya Medical Check Up untuk Kesehatan dan apa saja tahapan yang dijalankan untuk Medical Check Up. Punya rencana untuk melakukan MCU? Anda bisa mengunjungi klinik TelkoMedika terdekat. Spesial di bulan ini, kami menghadirkan promo MCU dengan harga miring, lengkap dengan layanan kesehatan berkualitas dan hasil yang cepat serta akurat.